Halaman ini menyajikan dokumentasi hasil Musyawarah Pastoral 2025 Keuskupan Bandung dari seluruh paroki di Keuskupan Bandung. Selain itu, ditampilkan juga visualisasi sebaran umat Katolik untuk memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai jumlah serta distribusi umat setiap paroki.
Setiap gambar di bawah ini mewakili satu paroki yang tergabung dalam dekanat masing-masing. Silakan klik gambar paroki masing-masing untuk membuka halaman hasil Muspas masing-masing paroki.
Semoga halaman ini membantu kita semua untuk saling berbagi inspirasi, memperkuat sinergi pastoral, dan terus berjalan bersama sebagai umat Allah yang satu dalam pelayanan.
📷 Catatan: Kami menyadari bahwa setiap paroki menjalani proses Muspas dengan dinamika dan keunikan masing-masing. Bagi paroki yang ingin membagikan dokumentasi foto kegiatan Muspas, silakan menghubungi PIC Muspas paroki untuk berkoordinasi bersama tim Muspas Keuskupan.
Setiap batang mewakili jumlah umat Katolik di tiap paroki.
Semakin panjang batang, semakin banyak jumlah umat di paroki tersebut.
Contohnya, Paroki Cicadas memiliki jumlah umat terbanyak, diikuti Paroki Cimahi dan Paroki Margahayu.
Peta menunjukkan penyebaran umat Katolik di wilayah Keuskupan Bandung.
Warna pada peta menggambarkan tingkat kepadatan umat:
Cokelat tua/merah gelap = jumlah umat sangat banyak.
Kuning muda = jumlah umat lebih sedikit.
Misalnya, daerah sekitar Bandung, Cimahi, dan sekitarnya terlihat lebih gelap karena konsentrasi umat lebih tinggi dibanding daerah lain seperti Garut atau Tasikmalaya.
Pola Sebaran Umat:
Terlihat jelas bahwa jumlah umat Katolik terpusat di wilayah perkotaan, khususnya Bandung Raya (Bandung, Cimahi, dan sekitarnya).
Ketimpangan Distribusi:
Ada perbedaan mencolok antara paroki besar (misalnya Cicadas, Cimahi) dengan paroki kecil (misalnya Pamanukan, Lembang).
Potensi Perencanaan Pastoral:
Daerah dengan umat terbanyak memerlukan lebih banyak sumber daya pastoral (tenaga imam, fasilitas gereja, pelayanan sosial).
Daerah dengan umat sedikit tetap penting, tetapi mungkin lebih menekankan pendekatan komunitas kecil.